Jangan padamkan bayang itu kau bayang aku diri, maka kau buru aku hingga aku bebas dari cahaya. Setelah itu kulihat kau cari diri lain, ingin tetap sebagai bayang. Di bawah matahari hidupmu bergetar, nafasmu berdebar setiap ada diri, lalu bayang dan diri menyatu di dalam terang, tapi lenyap dalam pekat tak lelah kau memburuku. Tiada sesal meski lamban kau sampai padaku, bahkan tak jadi di dalam aku. Namun karena kesetiaan kau tetap ingin dekat denganku, selalu mau jadi aku : diri. dan aku melangkah paling depan, ingin lebih dulu sampai. lupakan segaris bekas masa lalu atau sisa langkah gelisah “Kau tau aku tulus menyayangimu. Kujaga waktu agar dapat Bersamamu, selalu mendampingimu baik saat suka maupun Duka” bisikmu. Aku pun masuk ke dalam matamu aku berbasuh tangismu aku tak pernah bisa berpaling. Aku tak ingin melupakanmu karena untuk merengkuh bayang baru. Menghapus gambarmu dan meletakkan wajah lain di dinding waktu. Tak mudah bagiku bia...